http://downloads.totallyfreecursors.com/thumbnails/monkey-ani.gif Dhiajenk Angel of Paradise: Usapan Sayang Di Keningku

Rabu, 08 Agustus 2012

Usapan Sayang Di Keningku





       KA senja memasuki wilayah Yogyakarta, ketika pagi masih berkabut. Tiada jemputan, tiada senyuman yang menyambut Galih. Dia mengerti orang2 disekitarnya tidak mnyenanginya & ia tak mnjadi kcil hati, sekalipun ia menyadari semua kesalahannya.Hanya eyang satu2nya yang sayang lahir batin kepadanya, sedangkan romo,biyungnya hmmzz galih tak mngerti jalan pikiran kedua orang tuanya.
      Galih berdebat dalam hatinya , tak satu orangpun ingin mendurhakai orang tuanya dengan sengaja & bila mereka saling berselisih pendapat, itupun lumrah.Becak yang ditumpanginya memasuki sebuah lorong . Tukang becak menanyakan dimana rumahnya, tiba2 kampung halamannya sudah didepan hidungnya.
      "stop...!!!stopp...!!"
Ia meraba kantong bajunya. Hanyan ada selembar ribuan.
      "eeee bocah gagah tak punya duit", gerutu Eyangnya sambil merogoh tali pinggangnya. 
Ada uang receh menyelip disana. terbungkus  selembar sapu tangan.
      Pagi itu, ketikaia menumpang kereta ke Yogyakarta,ia ingin mengabarkan pada ibunya bahwa ia telah meraih cita-citanya yang telah lama diperjuangkan. Kebanggaanya itu akan disampaikan secara langsung sebelum orang lain tau.
      "Bu Rukmini..Bu rukmini,...!!"
Seorang perawat memanggil seorang perempuan kurus yang sedang menjahit. Wanita itu menoleh.
      "itukah ibuku ? yang dulu menjerit-jerit bila kudekati? pikir Galih..
      "Coba , ingat tidak? ibu pada pemuda tampan ini? tanya perawat lagi.
Ibu itu tersenyum . Galih cepat memeluk perempuan yang dicintainya itu. Mereka berduapun menangis.
"ibu.........!!! :'( 
"kau Galih anakku ?" ucap wanita itu pelan.
Galih mengangguk sambil menciumi pipi wanita itu. Seribu entah sejuta rasa bersimpang siur di dadanya. 
"Ibu ayo pulang, Galih ingin merawat ibu".
"Kau tak nakal lagi?"sambil mencubit pipi Galih itu.
"Pasti Galih tak nakal lagi. Galih sudah menjadi dokter, Bu,..!!
"Dokter?. Galih yang dulu nakal kini telh menjadi dokter?
"Galih tau pasti itu belum percaya.Tapi pasti sekarang kita akan berkumpul lagi, dengan Eyang, Romo, juga Ibu. Maafkan Galih bu?"
Perempuan itu menangis betul-betul menagis.Bukan karena sedih atau kecewa tetapi karena senang.
    
  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar